Kuliah Umum: Developing Compassionate End of Life Care

Pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2024, telah dilaksanakan kuliah umum pada mata kuliah Perkembangan Rentang Hidup di Gedung Mar’at Wiradimadja, aula ABC. Kuliah umum dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Psikologi angkatan 2023, dilaksanakan dari pukul 8.30 pagi hingga pukul 10.00 dan mengundang seorang tamu, yaitu Hana Rizmadewi Agustina, S.Kp.,MN, Ph.D. atau Mba Hana yang juga merupakan dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, dengan latar belakang keahlian dalam bidang Palliative Care. Beliau membawakan topik berjudul “Developing Compassionate End of Life Care”.

Sebelum pematerian dimulai, Mba Yanti atau Dr. Yanti Rubiyanti, M.Psi, Psikolog selaku bagian dari Tim Pengajar Mata Kuliah Perkembangan Rentang Hidup memberikan ucapan terima kasih kepada pemateri dan mempersilakannya untuk melanjutkan kelas. Secara garis besar, Mba Hana membahas mengenai palliative care, yaitu perawatan kesehatan yang fokus untuk meningkatkan kualitas hidup bagi pasien yang menderita penyakit serius. Beberapa poin yang dibahas oleh Mba Hana antara lain adalah latar belakang tercetusnya palliative care, problems in terminally ill patients dari sudut pandang pasien, keluarga, dan petugas kesehatan, understanding illness trajectory, filosofi palliative care, perkembangan palliative care, model of services, perbedaan perawatan paliatif (palliative care) dan menjelang akhir kehidupan (end of life care), menjelaskan bagaimana perawatan end of life, menjelaskan apa itu “dying with dignity”, dan menjelaskan kriteria “good vs bad death” secara umum.

Mba Hana memulai kelas dengan kutipan Isaac Asimov yang berbunyi life is pleasant, death is peaceful, it’s the transistion that troublesome. Mba Hana kemudian mengemukakan salah satu isu sehari-hari yang mendasari tercetus dan berkembangnya palliative care. Beliau mengatakan bahwa seringnya, pasien yang didiagnosis dengan penyakit yang parah dan mengancam kehidupan (life-threatening) tidak mendapatkan perawatan dengan semestinya. Sebagian besar dari mereka tidak lagi dirawat di rumah sakit, kemudian dipulangkan ke rumah. Dalam waktu yang sama, tenaga kesehatan dan keluarga kemudian berpikir bahwa “sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan” sehingga mereka kurang memprioritaskan kebutuhan anggota keluarganya yang sakit dengan maksimal. Anggota keluarga yang sakit kemudian merasakan kondisi yang semakin parah, penderitaan fisik dan psikis sehingga pada akhirnya kualitas kesejahteraan mereka mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan, sangat memungkinkan jika tidak ada yang benar-benar yakin apakah mereka bisa mengakhiri hidup dengan bahagia atau tidak. Berdasarkan permasalahan-permasalahan seperti itu, palliative care menjadi model pendekatan pelayanan kesehatan yang harus diberikan perhatian lebih dalam tatanan pelayanan kesehatan secara umum. 

Mahasiswa yang hadir di kelas tampak antusias mendengarkan penjelasan Mba Hana. Setelah pematerian selesai, sesi tanya jawab dibuka. Beberapa mahasiswa bertanya yang dijawab oleh beliau. Sebelum benar-benar berakhir, Mba Hana membagikan link drive yang berisikan beberapa artikel jurnal bacaan beliau. Mba Hana juga menambahkan bahwa beliau akan menambahkan artikel jurnal yang relevan dengan pertanyaan yang kurang terjawab di drive tersebut. Setelah itu, Mba Yanti mengucapkan sepatah dua patah kata terakhir untuk menutup kelas, kemudian mengucapkan terima kasih kepada pemateri.