Humas Fapsi – Bandung Critical Psychology Conference 2022 merupakan konferensi psikologi kritis yang melibatkan para praktisi dan akademisi di kawasan Asia-Afrika. Konferensi ini memiliki tujuan untuk memperkuat kerja sama para praktisi psikologi kritis utamanya di Asia Tenggara dan dengan berbagai negara lainnya. Dalam rangkaian acara Bandung Critical Psychology Conference 2022 pada tanggal 4-6 Agustus 2022, dekan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, yaitu Ibu Zahrotur Rusyda Hinduan, MOP., Ph.D., Psikolog yang membuka acara ini secara resmi, bersama dengan ketua acara, yaitu Ibu Karolina Dalimunthe, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan dipandu oleh Raden Farras Nadhif Panji Putra selaku pembawa acara.

Pada hari yang pertama dan sesi pertama dari rangkaian acara Bandung Critical Psychology Conference 2022, telah hadir Thomas Teo (Professor history and theory of psychology program di York University, Toronto, Kanada), selaku pembicara yang membahas tentang “What is psychology good for? Absolutely everything!”. Selanjutnya, pada sesi kedua presentasi disampaikan oleh Teguh Wijaya, Khafli Muhammad, & Maria dengan tema “Extending psychology for grasping nature.” Sesi ketiga diisi dalam bentuk diskusi panel tentang “Bridging between Afro-Asia Conference and Bandung Critical Psychology Conference.” Diskusi ini diikuti beberapa panelis, yaitu Sonia Soans, Retno Hanggarani Ninin, Karolina Lamtiur Dalimunthe, dan dimoderatori oleh Raden Farras Nadhif Panji Putra.

Sesi keempat, sekaligus sesi terakhir diisi oleh Ian Parker, seorang psikolog dan psikoanalis yang berasal dari University of Leicester, Inggris. Ian Parker mengangkat topik “Refusing Psychology: Maps & Territories” dalam sesi presentasinya. Secara umum konferensi ini diikuti kurang lebih 40 peserta yang berasal dari dalam dan luar Indonesia.

Pelaksanaan Bandung Critical Psychology Conference 2022 pada hari pertama [Foto: Humas Fapsi]

Pada hari yang kedua, Bandung Critical Psychology Conference 2022 masih dipandu oleh Raden Farras Nadhif Panji Putra dengan sesi pertama merupakan presentasi oleh Fauzan Hazmi, Suci Nur, & Muhammad Haidar dengan tema “Women and Family Issues” lalu dilanjutkan oleh Ratnafuri Mulia, Reiha Fadila, & Nur Ismi Ramadani dengan tema “Reflexivity: How psychologist work?” dan dimoderatori oleh Aldirra Naufa Kamila. Selanjutnya, sesi kedua diisi oleh Paik Wondam tentang “Pop Globalism, Pop Asianism, and Affective Solidarity in the Post-globalization Era”. Sedangkan, sesi ketiga diisi oleh Erica Burman tentang “The geopolitics of sentiment in animal and child concern: A ‘child as method’ analysis of gender, generation and animal affectivity.”

Pelaksanaan Bandung Critical Psychology Conference 2022 pada hari kedua [Foto: Humas Fapsi]

Pada hari yang terakhir, yaitu 6 Agustus 2022, Bandung Critical Psychology Conference 2022 dipandu oleh pembawa acara, yaitu Fauziyah Adinda dengan sesi pertama diisi oleh Hilmar Farid dan dilanjutkan dengan Panel Session tentang “Society and Culture” oleh tiga orang panelis bernama: Robert Beshara, Yasuhiro Igarashi, dan Vina Adriany.

Sesi kedua presentasi mengangkat tema “Decolonizing Psychology” oleh Rifki Akbar Pratama, dan dimoderatori oleh Ahmad Fadlil Abdillah. Selanjutnya pada sesi ketiga, Noer Fauzi Rachman selaku presenter membahas tentang “Teaching through the Anthropocene, a Challenge for Critical Psychology.” Secara keseluruhan, tiga hari rangkaian pelaksanaan Bandung Critical Psychology Conference 2022 berlangsung dengan hikmat dan memberikan sejumlah manfaat bagi seluruh peserta. (TSN/RA/NAHP)

Pelaksanaan Bandung Critical Psychology Conference 2022 pada hari ketiga [Foto: Humas Fapsi]